Tuesday, October 13, 2015

Decision Support System (DSS)

KARAKTERISTIK DAN KEMAMPUAN DSS
Di bawah ini adalah karakteristik dan kemampuan ideal dari suatu DSS:

 


1.   DSS menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi. Berbagai masalah tak dapat diselesaikan (atau tak dapat diselesaikan secara memuaskan) oleh sistem terkomputerisasi lain, seperti EDP atau MIS, tidak juga dengan metode atau tool kuantitatif standar.

2.  Dukungan disediakan untuk pelbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan.

3.     Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi group. Pelbagai masalah organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam group. Untuk masalah yang strukturnya
lebih sedikit seringkali hanya membutuhkan keterlibatan beberapa individu dari departemen dan level organisasi yang berbeda.

4.     DSS menyediakan dukungan ke pelbagai keputusan yang berurutan atau saling berkaitan.

5.  DSS mendukung pelbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence, design, choice dan implementation.

6.      DSS mendukung pelbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda; ada
kesesuaian diantara DSS dan atribut pengambil keputusan individu (contohnya vocabulary dan style keputusan).

7.       DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk membuat DSS selalu bisa menangani perubahan ini. DSS adalah fleksibel, sehingga user dapat menambahkan, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau mengatur kembali elemen-elemen dasar (menyediakan respon cepat pada situasi yang tak diharapkan). Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat waktu dan cepat setiap saat. Sistem Penunjang Keputusan,

8.       DSS mudah untuk digunakan. User harus merasa nyaman dengan sistem ini. User-friendliness, fleksibelitas, dukungan grafis terbaik, dan antarmuka bahasa yang sesuai dengan bahasa manusia dapat meningkatkan efektivitas DSS. Kemudahan penggunaan ini diiimplikasikan pada mode yang interaktif.

9.       DSS mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh (biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer).

10.   Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah. DSS secara khusus ditujukan untuk mendukung dan tak menggantikan pengambil keputusan. Pengambil keputusan dapat menindaklanjuti rekomendasi komputer sembarang waktu dalam proses dengan tambahan pendapat pribadi atau pun tidak.

11.   DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru dan penyempurnaan sistem, yang mengarah pada pembelajaran tambahan, dan begitu selanjutnya dalam proses pengembangan dan peningkatan DSS secara berkelanjutan.

12.   User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi user tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang Information Systems (IS).

13.   DSS biasanya mendayagunakan pelbagai model (standar atau sesuai keinginan user) dalam menganalisis pelbagai keputusan. Kemampuan pemodelan ini menjadikan percobaan yang dilakukan dapat dilakukan pada pelbagai konfigurasi yang berbeda. Pelbagai percobaan tersebut lebih lanjut akan memberikan pandangan dan pembelajaran baru.

14.   DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari pelbagai masalah yang pelik.


Keuntungan DSS:

1.       Mampu mendukung pencarian solusi dari masalah yang kompleks.

2.       Respon cepat pada situasi yang tak diharapkan dalam kondisi yang berubah-ubah.

3.       Mampu untuk menerapkan pelbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi berbeda secara cepat dan tepat.
4.       Pandangan dan pembelajaran baru.
5.       Memfasilitasi komunikasi.
6.       Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja.
7.       Menghemat biaya.
8.       Keputusannya lebih tepat.
9.       Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja lebih singkat dan dengan sedikit usaha.
10.   Meningkatkan produktivitas analisis

Komponen DSS.
1.       Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk pelbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS).

2.       Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau pelbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan.

3.       Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.

4.       Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.
 


Klasifikasi dan Dukungan DSS.

Klasifikasi ini berdasarkan derajat implikasi tindakan dari output sistem ; sehingga ini lebih ditekankan pada bagaimana output sistem dapat secara langsung mendukung (atau menentukan) keputusan. Di bawah ini adalah karakteristik dari pelbagai klas DSS:






Dari tabel di atas terlihat 7 kategori DSS. 3 yang pertama bertipe data-oriented, menampilkan data retrieval dan/atau data analysis. Sisanya adalah model-oriented, memiliki kemampuan baik simulasi, optimisasi, atau komputasi yang menyarankan suatu jawaban . Tak setiap DSS masuk ke dalam satu klas di atas; beberapa sama-sama kuat dalam hal data maupun orientasi pemodelan.

DSS memiliki pelbagai tipe dukungan. Setiap level dukungan mengandung level sebelumnya, disamping ada tambahannya (tetapi bisa juga memberikan kontribusi pada level sebelumnya).

Terdapat juga klasifikasi berdasarkan sifat situasi keputusan dimana DSS didesain untuk mendukungnya:

  • ·         Institutionalized DSS. Berhubungan dengan keputusan-keputusan yang sifatnya berulang. Contoh: Portfolio Management System (PMS).
  • ·         Ad Hoc DSS. Berhubungan dengan masalah yang spesifik yang biasanya tak dapat diantisipasi ataupun berulang terjadinya. Contoh: Houston Minerals DSS membuat DSS khusus untuk mengevaluasi kelayakan joint venture.
 Klasifikasi lain adalah derajat prosedural atau tidaknya pengambilan data dan bahasa pemodelannya. Contoh bahasa prosedural adalah bahasa pemrograman pada umumnya. Sedang yang bahasanya non prosedural, sistem itu sendiri yang memprogram sehingga programer hanya perlu menentukan hasil yang diinginkannya. Eksekusinya bagaimana tak perlu dipikirkan. Kebanyakan DSS menggunakan pendekatan non prosedural ini, karena lebih nyaman dan mendekati kenyataan alamiah manusia, dalam hal data retrieval dan pemodelan aktivitas.

Yang lain lagi, klasifikasi berdasarkan jenis dukungannya:
·         Personal Support.
·         Group (Team) Support.
·         Organizational Support.

Level Teknologi.
Kerangka kerja untuk memahami konstruksi DSS mengidentifikasikan 3 level teknologi DSS:
specific DSS, DSS generators, dan DSS tools.
  • ·         Specific DSS (DSS applications).
Final product atau aplikasi DSS yang nyata-nya menyelesaikan pekerjaan yang kita inginkan disebut dengan specific DSS (SDSS). Contoh: Houston Minerals membuat SDSS untuk menganalisis joint venture.

  • ·         DSS Generators (atau Engines).
Adalah software pengembangan terintegrasi yang menyediakan sekumpulan kemampuan untuk membangun specific DSS secara cepat, tak mahal, dan mudah. Contoh: Lotus 1-2-3, Microsoft Excel.
·         DSS Tools.
Level terendah dari teknologi DSS adalah software utility atau tools. Elemen ini membantu pengembangan baik DSS generator atau SDSS. Contoh: grafis (hardware dan software), editors, query systems, random number generator, dan spreadsheets.


Sumber : http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15474/3_DECISION_SUPPORT_SYSTEMS.pdf
 

No comments:

Post a Comment