Ketika pengusaha meubel Joko Widodo atau yang kita kenal jokowi merambah dunia politik sembilan tahun lalu, ia benar-benar seorang pemula.
Tapi citra bersih dan pekerja yang ia tanamkan sebagai walikota Solo,
dan selama 1,5 tahun sebagai Gubernur Jakarta, telah mendorongnya ke
istana presiden.
Ia merupakan pemimpin Indonesia pertama yang bukan berasal dari elit politik atau militer.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan bahwa
Jokowi telah mengalahkan pesaingnya, mantan jenderal Prabowo Subianto,
dalam kompetisi 9 Juli dengan margin sekitar 6 persen. Ia akan mulai
menjabat pada Oktober.
Bagi banyak warga Indonesia, Jokowi, 53, melambangkan pemutusan dari
elit lama yang telah bercokol dalam kekuasaan sejak jatuhnya rezim
Soeharto pada 1998.
Jokowi telah berjanji untuk melakukan dobrakan-dobrakan saat menjadi
presiden. Ia mengatakan pada kantor berita Reuters dalam sebuah
wawancara minggu lalu bahwa ia akan meningkatkan infrastruktur di
Indonesia, mengurai aturan-aturan yang tak dapat ditembus dan memecat
para menteri jika mereka tidak melakukan tugasnya dengan baik.
Sementara itu, dalam wawancara terpisah, Kalla mengatakan ia
berencana menggunakan kantornya untuk membantu Jokowi, bukannya
menenggelamkannya di bawah bayang-bayangnya karena Jokowi relatif tidak
berpengalaman dalam panggung nasional.
Kekhawatiran-kekhawatiran muncul bahwa Jokowi mungkin akan kewalahan dengan Megawati Soekarnoputri dan lingkaran dalamnya terkait pembuatan kebijakan. Jokowi tidak melakukan banyak hal untuk menepis anggapan tersebut namun ia mengatakan bahwa 80 persen dari kabinet yang akan dipilihnya akan berdasarkan pada prestasi, bukannya janji-janji yang dibuat dengan partai-partai lain dan pendukung utama.
Saya telah mengatakan bahwa saya sangat menghormati Megawati," ujar Jokowi. "Tapi saya juga mengatakan bahwa saya akan sangat independen. Jika ada yang mengatakan saya boneka, itu salah besar.
No comments:
Post a Comment